Ezra 1-2

Sepenuh Hati atau Setengah Hati?

1 November 2022
Pengantar Redaksi untuk GeMA edisi November-Desember 2022


REDAKSI

Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

Oleh anugerah Tuhan, akhirnya renungan GeMA Tahap VIII bisa diselesaikan. Dengan demikian, pembaca yang mengikuti program membaca Alkitab dari GeMA Tahap I paling tidak telah delapan kali membaca seluruh Alkitab. Kami berharap bahwa pengalaman membaca Alkitab sebanyak delapan kali itu membuat Anda memiliki gambaran yang utuh tentang Alkitab sebagai suatu keseluruhan, dan pembacan Alkitab itu menolong Anda untuk menyesuaikan hidup Anda dengan kehendak Allah yang telah tertuang di dalam Alkitab.

Pada edisi ini, kita akan bersama-sama membaca dan merenungkan kitab Ezra, Nehemia, Ester, 9 pasal terakhir kitab Mazmur, kitab Wahyu, serta renungan khusus Natal dan renungan Akhir Tahun. Kitab Ezra, Nehemia, dan Ester adalah kitab-kitab yang mengisahkan peristiwa pada masa pembuangan dan pasca-pembuangan. Ketiga kitab ini memperlihatkan bahwa meskipun Allah menghukum umat-Nya--yang telah berulang-ulang jatuh ke dalam dosa--dengan membuang mereka ke dalam pembuangan, Allah tetap memedulikan umat-Nya. Di negeri asing, Allah tetap memelihara umat-Nya (kitab Ester). Walaupun sebagian umat Allah memilih untuk menetap di negeri asing, sebagian lagi--yang kita sebut sebagai sisa umat--kembali ke Yehuda dan membangun kembali kota Yerusalem dan Bait Allah di kota itu (kitab Ezra dan Nehemia). Kitab Wahyu menyingkapkan pengharapan kita akan masa depan. Walaupun masa depan belum disingkapkan sepenuhnya, masa depan merupakan sumber pengharapan kita saat menghadapi pergumulan pada masa kini. Renungan Natal pada tahun ini mengingatkan kita bahwa situasi krisis bukan hanya terjadi pada masa kini. Pada masa Tuhan Yesus lahir pun, ada banyak keterbatasan.

GeMA Tahap VIII ini memiliki dua kekhususan, yaitu: Pertama, pada tahap ini, seluruh Alkitab dibaca dalam 4 tahun (sebelumnya tiga tahun). Pembacaan seluruh Alkitab selama 4 tahun ini masih akan diulang pada GeMA Tahap IX. Kedua, kesulitan menyelenggarakan ibadah tatap muka membuat distribusi buku GeMA menjadi sulit, dan akhirnya diputuskan untuk menghentikan pencetakan buku GeMA. GeMA tetap dibuat, tetapi sebagian besar pembaca harus mulai beradaptasi dengan pemakaian handphone untuk bisa mengikuti program pembacaan Alkitab GeMA. Kami bersyukur untuk seluruh tim yang membantu dalam seluruh proses penulisan dan penerjemahan GeMA. Semoga GeMA tetap menjadi berkat!



Pengantar Kitab Ezra
Membangun Umat Allah: Fisik & Spiritual

Dalam tradisi Israel kuno, Kitab Ezra merupakan satu kesatuan dengan Kitab Nehemia. Kitab Ezra dan Kitab Nehemia baru mulai diperlakukan sebagai kitab-kitab "terpisah" di Abad Pertengahan.

Berdasarkan fakta mengenai kedua kitab ini, maka sebenarnya jangka waktu yang dibicarakan keduanya membentang sekitar 100 tahun lamanya, yakni dari tahun pertama pemerintahan Koresh atas Babel yang jatuh pada tahun 539 BC (bertepatan dengan 66 tahun setelah pembuangan gelombang pertama tahun 605 BC atau 58 tahun setelah pembuangan gelombang kedua tahun 597 BC atau 47 tahun setelah kehancuran Yerusalem tahun 586 BC) sampai dengan tahun 432 BC ketika Nehemia kembali ke Yerusalem untuk melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan.

Kepulangan yang dicatat dalam kitab Ezra ini adalah yang dipimpin oleh Zerubabel kurang lebih tahun 538-515 BC. Kegiatan para buangan yang terlebih dahulu pulang ini terutama adalah membangun kembali Bait Allah, sebuah tugas dan tanggung jawab yang terbukti tidak mudah dilakukan. Sekalipun TUHAN telah menggerakkan Koresh dan banyak orang yang bersimpati untuk membantu orang Yehuda secara sukarela, ternyata masih terdapat orang-orang yang tidak takut TUHAN yang berusaha menggagalkan pembangunan tersebut dengan berbagai cara.

Akan tetapi--jauh lebih kompleks dan jauh lebih penting daripada pembangunan fisik--fokus kitab ini adalah pembangunan spiritual umat Allah. Tema ini diperlihatkan dalam bagian pertama (Kitab Ezra) maupun bagian kedua (Kitab Nehemia). Kitab Ezra memperlihatkan bahwa yang jauh lebih penting daripada upaya membangun kembali Bait Allah secara fisik dan kegiatan kerohanian di dalamnya adalah upaya Ezra--sang ahli kitab--untuk membangun kembali kerohanian umat Allah. Kitab Nehemia juga menunjukkan bahwa yang jauh lebih penting daripada upaya membangun kembali tembok pertahanan Yerusalem secara fisik adalah upaya membangun kembali tembok pertahanan hati umat Allah. Warisan terpenting Ezra dan Nehemia bukanlah Bait Allah dan tembok Yerusalem, melainkan kehidupan kerohanian yang kaya.

Sepanjang kisah kehidupan Anda, "pembangunan" apa yang Anda lakukan? Warisan apa yang Anda tinggalkan bagi anak cucu Anda: Sekadar warisan fisik atau warisan spiritual? [Pdt. Hendro Lim]





Renungan GeMA 1 November 2022
Sepenuh Hati atau Setengah Hati?

Mungkin, kesan pertama kita mengenai Koresh--raja Persia--adalah bahwa ia merupakan seorang raja yang tidak mengenal TUHAN dan tidak mungkin dipakai oleh TUHAN. Di luar dugaan, ternyata bahwa beberapa ratus tahun sebelumnya, TUHAN telah berfirman melalui nabi Yeremia bahwa Dia akan memakai seorang bernama Koresh untuk menggenapkan janji-Nya kepada orang Israel (Ezra 1:1). Hal ini sesuai dengan perkataan penulis Amsal, "Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." (Amsal 21:1). Koresh mengundangkan sebuah kebijakan yang memungkinkan bangsa-bangsa taklukan Babel untuk kembali ke tanah air mereka.

Di dalam kitab ini tercatat bahwa Koresh: 1) mengakui TUHAN sebagai Allah semesta langit; 2) mengakui TUHAN yang mengaruniainya segala kerajaan di bumi; dan 3) menyebut-Nya dengan nama TUHAN. Bahkan, ia melanjutkan pengakuannya dengan mengambil aksi nyata, yaitu: 1) menerima tugas mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem; 2) memulangkan umat-Nya ke tanah Yehuda; dan 3) mengembalikan segala harta benda Bait Allah--yang dulu diambil oleh Nebukadnezar--kepada orang-orang Yehuda.

Sayangnya, sekalipun telah dipakai oleh TUHAN, Koresh bersikap setengah hati terhadap TUHAN. Cyrus Cylinder--yaitu tulisan pada tanah liat yang berisi perintah Koresh-- memperlihatkan bahwa Koresh memberi penghormatan yang besar kepada Marduk, dewa orang Babel. Jadi, sebenarnya, apa arti pengakuan dan tindakannya? Bukankah pertanyaan yang sama juga dapat kita ajukan kepada orang Yehuda? Dalam kitab para nabi, kita sering mendapati bahwa orang Yehuda mencari TUHAN saat mereka ditindas oleh bangsa asing yang menjajah mereka. Akan tetapi, mereka mudah melupakan TUHAN dan perintah-Nya saat situasi aman, sehingga TUHAN berulang kali mengutus para nabi untuk menegur dan mengingatkan mereka.

Hari ini, dengan mulut kita, kita mungkin mengakui Yesus sebagai TUHAN dan berseru memanggil nama-Nya, bahkan melayani Dia. Pertanyaannya, apakah tindakan kita sejalan dengan pengakuan, panggilan, dan pelayanan kita? Apakah kita benar-benar tunduk dan taat kepada-Nya dengan sepenuh hati? [Pdt. Hendro Lim]

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design